Mengembangkan Desa Wisata di Kalimantan Selatan

0
1404

Oleh : Andie Putra Pratama, S.STP*

Pengembangan Desa Wisata dapat menjadi langkah untuk memajukan perekonomian desa di Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini selaras dengan Empat Program Prioritas Penggunaan Dana Desa, yaitu pengembangan Produk Unggulan Desa, Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) serta pembangunan Embung dan pembangunan sarana olahraga desa.

Dalam mewujudkan konsepsi dan harapan tentang pengembangan Desa Wisata, sudah seharusnya dana desa yang telah disediakan oleh pemerintah digunakan semaksimal mungkin untuk mendorong perekonomian desa cepat bertumbuh dan desa pun dapat berkembang menjadi desa yang maju bahkan desa mandiri. Hal ini selaras dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal RI Nomor 19 Tahun 2017 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 pasal 5, “Dana Desa digunakan untuk membiayai pembangunan Desa yang ditujukan untuk meningkatakan kesejahteraan masyarakat desa, peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dengan prioritas penggunaan Dana Desa diarahkan untuk pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan desa…”.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI saat ini telah bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata RI dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI untuk mengembangkan desa yang memiliki potensi pariwisata.

Setiap Desa diyakini memiliki potensi ekonomi yang dapat dikembangkan dan dibangun. Sektor Pariwisata menjadi potensi desa yang sangat menjanjikan, selain sektor pertanian, perikanan dan Sumber Daya Alam (SDA) lainnya. Potensi pendapatan yang besar dari Desa Wisata dan dorongan yang kuat dari Pemerintah mengembangkan potensi wisata membuat banyak desa berduyun-duyun mengembangkan potensi wisata desa mereka. Fenomena ini membuat sebutan Desa Wisata menjadi impian bagi banyak desa.

Dengan semangat yang mulai dipupuk dan dibangun, maka membangun pariwisata dapat dilakukan melalui Desa Wisata. Untuk Provinsi Kalimantan Selatan, dengan memiliki 1.864 desa, tidak menutup kemungkinan akan memiliki potensi besar untuk mengembangkan pariwisata di setiap desa.  Akan tetapi semangat itu harus direalisasikan dengan penyusunan program dan rencana kegiatan yang terukur mengenai pembangunan sarana dan prasarana untuk mengembangkan Desa Wisata. Desa Wisata sejatinya tidak hanya dibentuk dari Sumber Daya Alam yang tersedia saja, tetapi Desa Wisata tersebut juga dapat dikembangkan melalui pemenuhan akses menuju tempat wisata seperti pembuatan jalan lingkungan menuju tempat wisata, kamar mandi atau WC umum dan sarana-sarana penunjang lainnya.

Pembangunan desa merupakan wilayah (scope) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. Tetapi Kementerian Pariwisata juga melakukan kerjasama lintas kementerian, mendukung dari sisi pengembangan kepariwisataannya. Kementerian Pariwisata RI menargetkan pembentukan 20.000 Rumah Singgah (Homestay) pada tahun ini untuk mendukung pencapaian target pariwisata. Rumah singgah untuk akomodasi wisata tersebut berada di desa, terutama desa yang menjadi tujuan wisata.

Peluang dalam adanya rencana pembangunan homestay di beberapa daerah ini harus mampu dilihat secara jeli oleh Pemerintah Desa. Salah satu syarat adanya Desa Wisata adalah ketersediaan sarana Homestay untuk tempat beristirahat para wisatawan. Dengan homestay yang bersih dan kamar mandi yang representatif tentu akan menjadi nilai positif bagi daya tarik Desa Wisata terebut.

Selain itu hal yang paling penting dalam pengembangan Desa Wisata adalah dukungan dari seluruh Pemerintah Desa dan masyarakat desa. Dukungan tersebut dapat dicerminkan dari sikap positif masyarakat dalam menyambut setiap wisatawan yang datang. Ditambah lagi dengan upaya dari segenap masyarakat desa dalam mempromosikan desa Wisatanya baik lewat media cetak maupun lewat media sosial yang tentunya akan sangat mudah untuk diakses dan diketahui oleh para wisatawan. Jika setiap masyarakat telah melek akan pengembangan Desa Wisata, maka tidak menutup kemungkinan, Kalimantan Selatan akan menjadi Destinasi Utama Pariwisata Nasional maupun Internasional di masa yang akan datang.

*Pelaksana pada Bidang Pengembangan Kawasan Perdesaan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalimantan Selatan