Dalam upaya mewujudkan Desa Bersih Narkoba, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalimantan Selatan melalui Seksi Sosial Dasar dan Budaya Masyarakat melaksanakan kegiatan Workshop Fasilitasi Penyelenggaraan Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Desa yang bertemakan ”Kalimantan Selatan Bersih Narkoba dimulai dari Desa”. Workshop ini diikuti oleh 60 (enam puluh) orang peserta yang terdiri dari Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten, Kepala Desa dan Tokoh Adat/Masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 sampai dengan 6 Juli 2022 bertempat di Hotel Royal Jelita Banjarmasin.
Dilaksanakannya workshop ini bertujuan untuk mengantisipasi peredaran gelap narkoba yang beraktivitas di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan dan juga sebagai edukasi kepada para peserta dalam meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat, khususnya di desa yang rawan akan terjadinya transaksi narkoba.
Kegiatan ini juga menghadirkan nara sumber dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), Badan Narkotika Nasional (BNN) Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan, Koordinator TAPM Provinsi Kalimantan Selatan, serta Best Practice dari Desa Tunggul Irang.
Pembahasan yang cukup menarik pada workshop ini adalah bagaimana menyusun strategi implementasi Desa Bersih Dari Narkoba (Desa Bersinar) yang dipaparkan oleh ibu Sri Wahyuni dari Kemendesa PDTT. Beliau memaparkan perlunya sinergitas antara Pemerintah Desa, BNN, dan Kemendesa PDTT dalam memfasilitasi Desa Bersinar yang memiliki tujuan seperti: meningkatkan pendampingan masyarakat desa, meningkatkan kapasitas aparat pemerintah daerah provinsi maupaun kabupaten/kota dan meningkatkan koordinasi dan kerja sama lintas pemangku kepentingan.
Selain itu, potensi sumber daya yang mendukung telaksananya kegiatan Desa Bersinar berupa tata kelola penyelenggaraan desa yang di dalamnya terlaksananya pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, kemudian partisipasi masyarakat meliputi kampanye anti narkoba serta kerjasama desa dengan pihak ketiga meliputi sharing information dan bantuan lainnya.
Harapan dari dilaksanakannya acara workshop ini adalah para peserta dapat mengambil tindak lanjut dari apa yang disampaikan oleh para nara sumber, sehingga terwujudnya tindakan preventif untuk mengatasi lingkaran aktivitas narkoba terutama adanya pencegahan melalui peraturan dan pengawasan pemerintah desa terkait narkoba serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat mengenai narkoba yang lebih mendasar sehingga terciptanya desa bersih dari narkoba yang dimulai dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat. (Risa)
