Dampak Banjir Menjadi Perhatian Dinas PMD Kalsel

0
238

BANJARBARU – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Kalimantan Selatan turut prihatin atas terjadinya bencana banjir di Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Hulu Sungai Tengah (HST) yang akan berdampak terhadap sektor pertanian, khususnya tanaman padi.

Kepala bidang Pengembangan Kawasan Perdesaan Dinas PMD Kalsel, Ir Masrai Zulzai Subkhi Nejar mengatakan akibat musim hujan terjadi peningkatan permukaan air sungai yang meremdam wilayah permukiman dan lahan perhatian di tiga kabupaten bertetangga tersebut.

“Terjadinya banjir tentu menjadi tantangan bagi pemerintah desa dan instansi terkait termasuk. Dinas PMD untuk membantu masyarakat desa khususnya petani agar tidak mengalami penurunan dari segi pendapatan, ” ujar Masrai di Banjarbaru, Selasa (30/1/24).

Meski Kalsel masih mengalami kelebihan produksi beras (surplus) pada 2023 kemaren, namun terjadinya banjir sedikit banyak nantinya akan berdampak pada penurunan produksi pangan lokal di Kalsel.

Apalagi, lanjut Masrai, Pemerintah Pusat melalui. Badan Ketahanan Pangan juga masih melakukan impor beras dan Vietnam dan Thailand untuk menjaga kestabilan stok beras dalam negeri.

Masrai mengatakan, bencana banjir di daerah hulu sungai ini mengakibatkan cukup banyak persawahan yang terendam banjir sehingga berpotensi mengakibatkan gagal panen dan penurunan produksi padi.

Masrai berharap melalui program dan kegiatannya, jajaran Dinas PMD. Kalsel dapat bersinergi dengan instansi pemerintah terkait untuk membantu pemerintah desa dan petani khususnya dalam mengatasi dampak akibat banjir.

Menjadi pembina apel pagi bersama pejabat, staf dan karyawan Dinas PMD Kalsel di Banjarbaru, Selasa (30/1/24) Masrai mengungkapkan keprihatinan atas bencana banjir yang terjadi di tiga kabupaten di Kalsel tersebut dan berharap bencana tidak berdampak terlalu signifikan terhadap produksi pangan, mengingat masyarakat masih dihadapkan pada ancaman inflasi, kenaikan harga pangan dan sebagainya.

Terjadi perubahan iklim, cuaca ekstrem memang menjadi momok bagi petani dalam melakukan usaha pertanian, sehingga menjadi perhatian pemerintah di Kalsel khususnya agar produktivitas pangan khususnya padi tetap terjaga. (Eddy Abdillah)